a) Multiplexer
Multiplexer yaitu komponen sistem digital
dalam kelompok rangkaian kombinasi. multiplexer sering disebut juga sebagai
data selector,karena di gunakan untuk memilih satu input dari banyak input yang
ada untuk diteruskan ke saluran output. Tujuan utama multiplexing adalh untuk
menghemat jalur pengiriman yang biasanya memliki jalur yang cukup jauh.
b)
Demultiplexer
merupakan rangkaian logika yang berfungsi
mengambil satu input bit atau lebih untuk di teruskan ke salah satu terminal
keluaran oleh karena itu DEMUX berfungsi sebagai distributor.
c)
Decoder
Untuk mengenali kode tertentu berbentuk biner.
ada beberapa jenis decoder :
1)
BCP ke 7 segment decoder
2)
Dekoder BCD ke decimal
3)
Encoder
d)
Encoder
Rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format tertentu.
Rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format tertentu.
e)
flip flop
Merupakan sirkuit elektronik
yang memiliki dua arus stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi.
Sebuah flip-flop merupakan multivibrator-dwistabil. Sirkuit dapat dibuat untuk
mengubah arus dengan sinyal yang dimasukkan pada satu atau lebih input kontrol
dan akan memiliki satu atau dua output. Ini merupakan elemen penyimpanan dasar
pada Logika Sekuensial.
Jenis flip – flop :
1)
RS FLIP FLOP
2)
J-K FLIP FLOP
3)
D FLIP FLOP
4)
CRS FLIP FLOP
5)
T FLIP FLOP
f)
Shift register
Sekelompok Flip-flop yang dapat di pukul untuk
menyimpan imformasi
Ada dua jenis yaitu :
Ada dua jenis yaitu :
·
Strorage register (register penyimpan)
·
Storage register (register geseer)
·
Register geser siso
·
Register sipo
·
Register pipo
·
Register piso
Register SISO, SIPO, PIPO dan PISO
1) Serial Input Serial Output (SISO)
Siso adalah register geser
dengan masukan berurutan keluaran berurutan.
IC pembentuk : 74LS74
Gambar Register SISO yang
menggunakan JK FF
Prinsip kerja :
Informasi/data dimasukan
melalui word in dan akan dikeluarkan jika ada denyut lonceng berlalu dari 1 ke
0. Karena jalan keluarnya flip-flop satu dihubungkan kepada jalan masuk
flip-flop berikutnya, maka informasi didalam register akan digrser ke kanan
selama tebing dari denyut lonceng (Clock).
2) Serial Input Paralel Output (SIPO)
SIPO
adalah register geser dengan masukan berurutan keluaran serentak.
IC pembentuk :
74LS164
Gambar rangkaiannya adalah
sebagai berikut: (SIPO menggunakan D-FF)
Cara kerja :
Masukan-masukan data secara
deret akan dikeluarkan oleh D-FF setelah masukan denyut lonceng dari 0 ke 1.
Keluaran data/informasi serial akan dapat dibaca secara paralel setelah
diberikan satu komando (Read Out). Bila dijalan masuk Read Out diberi logik 0, maka semua
keluaran AND adalah 0 dan bila Read Out diberi logik 1, maka pintu-pintu AND
menghubung langsungkan sinyal-sinyal yang ada di Q masing-masing flip-flop.
3) Paralel Input Paralel Output (PIPO)
PIPO adalah register geser
dengan masukan serentak keluaran serentak.
IC pembentuk : 74LS774,
74LS173.
Gambara rangkaiannya adalah
sebagai berikut: (PIPO menggunakan D-FF)
Cara kerja :
Sebelum dimasuki data rangkaian
direset dulu agar keluaran Q semuanya 0. Setelah itu data dimasukkan secara
paralel pada input D-FF dan data akan diloloskan keluar secara paralel setelah
flip-flop mendapat pulsa clock dari 0 ke 1.
4) Paralel Input Serial Output
(PISO)
PISO adalah register geser
dengan masukan serentak keluaran berurutan.
Cara Kerja :
Mula-mula jalan masuk Data Load
= 0, maka semua pintu NAND mengeluarkan 1, sehingga jalan masuk set dan rerset
semuanya 1 berarti bahwa jalan masuk set dan reset tidak berpengaruh. Jika Data
Load = 1, maka semua input paralel akan dilewatkan oleh NAND. Misal jalan masuk
A=1, maka pintu NAND 1 mengeluarkan 0 adapun pintu NAND 2 mengeluarkan 1.
Dengan demikian flip-flop diset sehingga menjadi Q=1. Karena flip-flop yang
lainpun dihubungkan dengan cara yang sama, maka mereka juga mengoper informasi
pada saat Data Load diberi logik 1. Setelah informasi berada didalam register,
Data Load diberi logik 0. Informasi akan dapat dikeluarkan dari register dengan
cara memasukkan denyut lonceng, denyut-demi denyut keluar deret/seri. Untuk
keperluan ini jalan masuk D dihubungkan kepada keluaran Q.
g)
Counter
Counter adalah rangkain elektronika yang
berfungsi untuk melakukan perhitungan maju ataupun perhitungan mundur.rangkaian
ini sangat tidak terpisahkan dari dunia digital karena semua memerlukan
rangkaian counter.hal itu karena untuk menerapkan fungsi perhitungan angka atau
perasi matematika harus menggunakan fungsi dari rangkaian counter.
Mengasosiasi / Menalar
No
|
Rangkaian
|
Tugas
|
1
|
Demultiplexer
|
Mengubah 1 input dari astu
channel menjadi beberapa jalur sesuai dengan informasi selection
bit yang dikirimkan kemudian kepada jalur-jalur yangdituju
|
2
|
Multiplexer
|
mengijinkan beberapa sinyal analog
dilewatkan dalam 1 interface ADC (analog to digital converter).
|
3
|
Encoder
|
proses mengubah input berbasis 10 (desimal)
menjadi data digital berbasis binary, pada saat kita menekan angka 9 pada
sebuah tuts/tombol (selain keyboard & keypad karena keduanya menggunakan
mekanisme matriks keyboard) maka rangkaian akan meneruskan kepada processor
data biner dari angka 9 yaitu 1001.
|
4
|
Decoder
|
mengubah input binary menjadi output
desimal, setelah processor menerima data binary, maka data tersebut
diteruskan ke dalam display yang berupa monitor, LCD maupun seven segment dan
membentuk tulisan desimal yang mudah dibaca oleh manusia.
|
5
|
Register
|
sekelompok Flip-flop yang dapat di pukul
untuk menyimpan imformasi
|
6
|
Flip-flop
|
Merupakan sirkuit elektronik
yang memiliki dua arus stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar